Kamis, 11 Juli 2013

My Dream in Holland (part 3)

sebuah mimpi yang tergambar malam itu di kala hujan deras. aku terbangun bukan di tempat tidurku, entahlah ada dimana karna mimpinya terlihat samar. ruangan itu seperti sebuah ruang tidur, gelap karna lampu mati ketika aku lihat kelangit-langin ruangan itu. seluruh badanku merinding ketika angin berhembus dari jendela di sblh kiriku yang terbuka. angin itu terasanya nyata tapi aku belum mau bangun dan menghapus mimpi ini. aku berjalan menuju pintu yang terbuka sedikit di depanku. dari celah tersebut bersinar cahaya terang, bukan seperti cahaya lampu lebih mirip cahaya matahari.

kakiku melangkah perlahan menuju pintu. kubuka pula pintunya dengan perlahan. saat itu angin berhembus lebih kencang seakan menampar-nampar rambutku, yaaa itu yg terlihat dalam mimpinya. seberkas cahaya terang menyilaukan mataku. aku tidak bisa melihat jelas, semua terlihat putih namun lama kelamaan cahaya itu redup begitu saja. saat itu juga aku melihat sebuah padang tulip yang luas. warna merah, peach, putih, kuning dan ungu tersebar disana. otakku seraya memikirkan satu kata "ASTAGA". jika aku melihat tulip benarkah aku ada di Belanda.

aku berjalan diantara tulip berwarna putih lalu kuning dan warna lainnya ada di ujung sana, di ujung dekat sebuah kincir angin berdiri kokoh. kincir angin yang terlihat sudah tua tapi masih kokoh berdiri dan terus mengiling gandum disana. kincirnya berputar sekali-kali menghalangi sinar matahari yang menyilaukan mata. dan otakku berfikir lagi "ASTAGA" saat itu juga aku berdoa agar mimpi ini mnjadi kenyataan. malam itu dan mimpi itu, yaa semuanya ini aku tidak ingin berakhir. tapiiiii......

sebuah petir menyambar dan aku mendapati diriku kini terbangun diatas tempat tidurku. mimpi itu selesai begitu saja dan sayang sekali hanya saat itu lah aku memimpikannya. mungkin belum saatnya mimpi itu datang lagi atau mungkin akan menjadi nyata dikemudian hari... Who know???? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar